Minggu, 29 November 2015

Jika semua beralasan akan lebih baik daripada tidak samasekali meski alasan itu menyakitkan, setidaknya tidak akan ada prasangka buruk yang menghantui 😊

Sabtu, 29 Agustus 2015

Belajar menasehati diri sendiri, agar perilaku diri bisa menasehati sekitar kita. #SyafiiEfendiMotivator

Minggu, 24 Mei 2015



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau lingkup yang sangat besar di mana di dalamnya terjadi segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan dengan adanya ledakan besar.
Bagaimana konsep para ilmuwan tentang teori terbentuknya alam semesta dan apa pemikiran yang melandasinya ? konsep-konsep tersebut berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu sendiri.
Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang teori-teori terbentuknya alam semesta, mengenal alam semesta beserta isinya, menjelaskan sistem tata surya,  mejelaskan teori-teori terbentuknya bumi dan menjelaskan tentang lapisan-lapisan bumi .

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana Teori Terbentuknya Alam Semesta ?
b.      Apa Saja Benda Langit yang Termasuk dalam Sistem Tata Surya ?
c.       Bagaimana Teori Terbentuknya Bumi ?
d.      Apa Saja Lapisan-Lapisan Pembentuk Struktur Bumi ?

C.    Tujuan Penulisan
a.       Untuk Mengetahui Teori Terbentuknya Alam Semesta.
b.      Untuk Mengetahui Benda Langit yang Termasuk dalam Sistem Tata Surya.
c.       Untuk Mengetahui Teori Terbentuknya Bumi.
d.      Untuk Mengetahui Lapisan-Lapisan Pembentuk Struktur Bumi.

D.    Manfaat Penulisan
a.       Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori terbentuknya alam semesta.
b.      Mahasiswa mengetahui sistem tata surya.
c.       Mahasiswa mengetahui teori terbentuknya bumi serta lapisan-lapisan yang membentuk struktur bumi.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      ALAM SEMESTA
A.    Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta adalah ruangan yang meluas kesegala arah, tidak terhingga, tetapi ada batas-batasnya yang belum dapat diketahui, alam semesta diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai, alam semesta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem bintang yang jumlahnya ribuan, salah satunya adalah galaksi bimasakti.
Ada dua teori yang yang populer tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori ledakan besar dan teori ekspansi dan kontraksi.
·         Teori ledakan besar (big bang).
Teori ledakan besar bertolak anggapan bahwa pada awalnya ada suatu massa yang luar bisa dengan berat jenis yang juga sangat besar. Tiba-tiba masa yang luas tersebut meledak dan berserakan ke berbagai penjuru alam semesta. Bahkan hasil ledakan tersebut terus mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Setelah milyaran tahun, secara perlahan materi alam mulai mendekat dan bersatu membentuk kabut. Dari hari ke hari kabut tersebut mengumpul dan akhirnya berotasi (memutar pada porosnya bagaikan gasing). Akibat rotasi tersebut kabut ruang angkasa memijar bagaikan bola yang dinamakan bintang. Bintang yang terbentuk tidak hanya satu, tetapi milyaran bintang. Bintang yang berdekatan saling mendekat dan terbentuklah kelompok-kelompok bintang dalam sebuah pusaran besar yang kemuadian disebut galaksi.
·         Teori ekspansi dan kontraksi.
Berbeda dengan teori big bang, teori ekspansi dan kontraksi dilandasi oleh adanya pemikiran bahwa alam semesta itu mengalami proses kerut yang dialami setiap 30 milyar tahun sekali. Alam  semesta ketika mengembang disebut masa ekspansi sedangkan, pada saat mengerut dinamakan masa kontraksi (ekspansi alam semesta mengembang) terjadi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari inti hidrogen yang pada akhirna membentuk unsur. Dalam proses pengembangan, terbentuk bintang-bintang yang berkelompok menjadi galaksi. Setelah bintang-bintang mengeluarkan tenaga panas yang sangat tinggi, bahan-bahan yang ada dalam bintang mengalami proses kontraksi (mengerut) kembali menjadi suatu gumpalan besar elanjutnya akan meledak lagi dan melakukan proses ekspansi lagi.
Bersama proses terbentuknya alam semesta, matahari yang merupakan bagian dari anggota Galaksi Bima Sakti juga mengalami proses pembentukan tata surya. Matahari yang saat ini sebagai sebuah bintang yang menyerupai bola gas pijar dahulunya hanya sebuah kabut yang diam dan tidak bergerak. Dengan proses tarik menarik dan memusar, kabut tersebut membentuk bola matahari dan lahir pula planet-planet yang mengikutinya.

2.       Tata Surya
A.    Matahari / Bintang
Benda langit yang dapat menghasilkan dan memancarkan cahaya sendiri disebut bintang. Matahari adalah salah satu benda langit yang menjadi sumber cahaya karen dapat menghasilkan dan memancarkan cahayanya sendiri. Matahari sebagai pusat tata surya hal itu disebabkan matahari merupakan bagian dari tata surya yang mempunyai ukuran, massa, volume, temeperatur, dan gravitasi yang paling besar, sehingga matahari mempunyai pengaruh yang sangat besar pula terhadap benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari termasuk salah satu bintang dari bermilyar-milyar bintang yang ada di angkasa. Matahari digolongkan kedalam bintang karena matahari dan bintang mempunyai kesamaan-kesamaan diantaranya sebagai berikut.
·         Matahari dan bintang sama-sama menghasilkan dan memancarkan cahaya sendiri.
·         Energi cahaya yang dikeluarkan matahari dan bintang sama-sama berasal dari reaksi fusi pada bagian inti.
Matahari mmerupakan bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga matahari kelihatan paling besar di antara bintang-bintang lainnya. Akan tetapi, sesungguhnya banyak sekali bintang yang jauh lebih besar dari matahari.
B.     Planet
Hingga saat ini kita telah mengenal sembilan planet, di antaranya Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Dari hasil sidang umum Himpunan Astronomi Internasional ke-26 di Praha, Ceko pada tanggal 14-27 Agustus 2006 telah diputuskan bahwa Pluto bukan sebagai planet. Pluto tidak memenuhi syarat sebagai planet, antara lain dari segi ukuran dan jalur orbit yang menyimpang. Orbitnya terhadap matahari terlalu melengkung dibandingkan delapan planet lainnya yang diklasifikasikan sebagai planet. Dengan keputusan IAU (International Astronomical Union) tersebut, tata surya dengan matahari sebagai pusatnya akan dideskripsikan dengan delapan planet saja, tanpa Pluto.
Planet beredar mengitari matahari melalui jalur-jalur tertentu yang disebut garis edar atau orbit yang berbentuk elips. Planet-planet beredar mengelilingi matahari karena adanya gaya tarik atau gaya gravitasi matahari. Gaya inilah yang mengikat planet tetap pada orbitnya. Titik terdekat planet ke matahari disebut perihelium dan titik terjauh planet ke matahari disebut aphelium. Dilihat dari letaknya terhadap garis edar bumi, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a)      Planet dalam, yaitu planet yang letaknya didalam garis edar bumi mengitari matahari. Planet dalam terdiri atas Merkurius dan Venus.
b)      Planet luar, yaitu planet yang letaknya diluar garis edar bumi mengitari matahari. Planet luar terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Urutan kedelapan planet tersebut mulai dari yang terdekat dengan matahari sampai yang terjauh dengan matahari adalah sebagai berikut.
-          Merkurius
Planet ini berukuran kecil dan hampir tidak mempunyai atmosfer. Permukaannya di penuhi kawah (tampak berlubang-lubang), seperti permukaan bulan. Pada siang hari, suhu di permukaan merkurius sangat panas mencapai 400oC dan sebaliknya suhu pada malam hari sangat dingin mencapai -200oC.
-          Venus
Planet ini tampak sangat mengkilap karena memiliki atmosfer yang tebal, seperti awan putih yang menyelubungi permukaan Venus. Awannya terjadi akibat dari pembakaran asam sulfat panas. Suhu siang hari di Venus mencapai 500oC. Tidak ada yang dapat hidup di planet yang panas dan beracun ini. Venus sering disebut bintng pagi atau bintang senja karena terlihat berkilauan di timur pada saat matahari terbit dan pada saat matahari tenggelam di ufuk barat.
-          Bumi
Ada banyak cara di planet bumi bersifat unik dalam sistem tata surya. Mungkin yang paling jelas adalah bahwa bumi mempunyai kehidupan, dan karenanya memerlukan air, dan ¾ dari permukaan bumi ditutupi oleh lautan. Dilihat dari angkasa, bumi merupakan planet biru dengan mega putih yang melingkar. Hujan dan angin merupakan kekuatan yang sangat besar yang menyebabkan perubahan besar terhadap tanah disebut dangan melaui keausan. Secara bersamaan, gerak lapisan kerak bumi dan gunung berapi menciptakan gunung baru. Bagian dalam bumi amat aktif.

-          Mars
Planet Mars mempunyai permukaan berbatu-batu. Suhu permukaannya lebih dingin daripada suhu dipermukaan bumi karena letaknya yang lebih jauh dari matahari. Mars mempunyai kutub es seperti bumi dan mempunyai gunung berapi yang aktif.
Gunung berapi yang terbesar bernama gunung Olympus dengan ketinggian 23.000 m dari permukaan tanah disekitarnya. Hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap tanah Mars memperlihatkan bahwa tanah tersebut seolah-olah berisi jasad serba hidup.
-          Yupiter
Planet yupiter merupakan planet terbesar. Planet ini berdiameter 11 kali diameter bumi dan bervolume 1.300 kali volume bumi. Awan yang berputar kencang dalam atmosfer Yupiter bergerak dengan kelajuan 200 mil per jam. Atmosfer Yupiter terdiri atas hidrogen dan helium serta mempunyai awan dari amonia dan kristal es.
-          Saturnus
Planet ini merupakan planet terbesar kedua sesudah Yupiter. Angkasanya diselimuti oleh sabuk-sabuk  awan yang kaya akan hidrogen dan dapat memantulkan sinar matahari dengan baik. Suhu dipermukaan Saturnus adalah-170oC. Saturnus mempunyai cincin yang berlapis-lapis terdiri atas kristal es dengan lebar 402.000 km dan tebal 15 km.
-          Uranus
Planet Uranus ditemukan oleh Wilian Herschel tahun 1781. Uranus merupakan planet bola gas yang besarnya 4 kali bumi. Planet ini terselubung kabut tebal terutama terdiri dari atas gas metan. Cara berputarnya sekitar poros yang membuatnya miring pada sudut 98o sehingga planet itu nampak tergeletak miring.
-          Neptunus
Planet ini ditemukan Johann Galle dari observatorium Berlin pada tahun 1846. Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan planet Uranus sehingga kedua planet ini sering disebut planet kembar. Suhu permukaan planet Neptunus mencapai -120oC. Terdapat pusat bantuan yang dikelilingi oleh lapisan es cair. Semantara bagian terluar tersusun atas campuran gas hidrogen, helium dan metana.
C.    Komet
Di belakang orbit planet Pluto,  jauh dari matahari terdapat ratusan milyar benda-benda angkasa berupa batuan es yng beredar mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Benda tersebut dinamakan komet.
Bagian-bagian dari sebuah komet terdiri atas inti, koma, lapisan hidrogen, dan ekor.
Inti merupakan bahan berupa senyawa karbon yang sangat padat. Bahan-bahan es yang berubah menjadi gas akibat penguapan membentuk semacam atmosfer yang disebut koma.
            Ekor komet merupakan gas-gas hasil penguapan bahan-bahan es yang terpanasi matahari. Ekor komet ini selalu bergerak menjauhi matahari. Hal itu disebabkan adanya gaya radiasi cahaya matahari yang mendorong partikel-partikel selalu menjauhi matahari. Karena komet mempunyai ekor, komet seringkali disebut sebagai bintang berekor. Bentuk orbit planet sangat lonjong sehingga kadangkala komet muncul dan menghilang sewaktu-waktu. Dengan demikian, komet kadang-kadang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada pula komet yang muncul sekali kemudian hancur mejadi pecahan-pecahan kecil dan besar. Pecahan-pecahan komet yang hancur ini membentuk meteor.
D.    Meteor
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa komet yang hancur akan menjadi bagian-bagian yang kecil atau besar. Pecahan komet ini terus beredar di angkasa sebagai kelompok meteor. Apabila bagian pecahan yang kecil bentuknya memasuki atmosfer bumi, maka pecahan tersebut terbakar habis sebelum sampai ke bumi karena gesekan dengan atmosfer bumi. Bagian pecahan yang cukup besar apabila memasuki dan tidak habis terbakar akan jatuh ke permukaan bumi. Bagian pecahan yang sampai ke permukaan bumi ini disebut meteorit.
E.     Asteroid
Selain kesembilan planet dan meteor yang beredar mengelilingi matahari, terdapat benda-benda lain yang relatif lebih kecil yang juga mengitari matahari dengan orbit antara orbit Mars dan Yupiter. Benda-benda itu disebut dengan asteroid. Gugusan dari ratusan ribu asteroid disebut sabuk asteroid. Bentuk orbit asteroid ada yang berbentuk lingkaran dan ada pula yang lonjong. Asteroid tidak memiliki angkasa dan tersusun dari logam dan batuan. Asteroid terbesar mempunyai diameter kira-kira 1.000 km dinamakan  Ceres, sedangkan Pallas dan Vesta  memiliki diameter 550 km. Asteroid Jaerus adalah asteroid yang pernah medekati bumi sampai beberapa ribu kilometer. Orbit asteroid yang memotong orbit Mars disebut Mars-Crossers dan asteroid yang orbitnya memotong orbit bumi disebut Apollo. Asteroid yang mengikuti Jupiter dalam orbitnya pada jarak yang sama dengan jarak planet itu dari matahari disebut Trojan.



3.      Bumi
A.    Teori tentang terjadinya Bumi
·         Teori Nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant.menurutnya, bumi berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa dibeberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuknya ditengah, sedangkan yang kecil terbentuk disekitarnya. Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. Teori Nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace, menurut Laplace bumi berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat.
·         Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa bumi berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut plnetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
·         Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)
Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahar yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
·         Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Teori bintang kembar dikemukakan oleh astronom inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan yang lainnya mengelilingi. Pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan medingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
·         Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper)
Weizsaecker dan Kuiper berpendapat bahwa bumi berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidak teraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain F.L Whippel dari amerika serikat dan Hannes Elven dari Swedia. Menurutnya bumi berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.
B.     Bumi Sebagai Planet
Bumi menepati urutan ketiga terdekat dengan matahari dengan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi 365 ¼ hari. Seperti halnya planet yang lain, bumi bergerak mengedari matahari dalam lintasan berbentuk elips. Dengan demikian, bumi suatu saat berada pada jarak terdekat (titik perihelium) dan saat lain pada jarak terjauh (titik aphelium). Titik aphelium bumi adalah lebih kurang 152 juta km dan titik periheliumnya 147 juta km
`Berdasarkan perhitungan, massa bumi adalah 5,98  x 1024 kg dan volumenya 1,08 x1021 m3. Dengan demikian, massa jenis bumi kira-kira 5,5 g/cm3.
C.    Lapisan-Lapisan Bumi
Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun mengalami proses pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya menjadi keras, sedangkan bagian dalamnya masih tetap merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak. Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda. Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai kedalam), yaitu sebagai berikut.

·         Litosfer (Lapisan Batuan Pembentuk Kulit Bumi atau Crust)
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian litosfer dapat diartikan lapisan bautuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas engan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
·         Astenosfer (Lapisan Selubung Atau Mantle)
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan kira-kira 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.00oC, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, gas da bersuhu tinggi.
·         Barisfer (Lapisan Inti Bumi atau Core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi pling dalam yang tersusun atas lapisan nife (Niccolum atau nikel dan ferrum atau besi). Lapisan ini dapat dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
a.       Inti Luar
Inti luar adalah inti bumi yang ada dibagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dannikel yang bersifat, cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900oC.
b.      Inti Dalam
Inti adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas mater besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800oC, akan tetapi tetap dalam keadaan padat debgan densitas sekita 10gr/cm3. Hal itu disebabkan  adanya tekanan yang sangat tinggi bagian-bagian bumi lainnya.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu muncul sebagai hasil dari ledakan raksasa peristiwa ini yang dinamakan dengan “Big Bang”. Membentuk alam semesta sekitar 13 milya tahun yang lalu. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwaBig Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan dapat dibuktikan mengenai alam semesta dan bagaimana alam semesta ini menjadi ada.
Bumi dikatakan sebagai planet karena mengorbit mengelilingi matahari. Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi sendiri sehingga  benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik.

B.     Saran
Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banya terdapat kekurangan dan kejanggalan. Akan tetapi ada baiknya jika kita mengambil ilmu dari makalah ini untuk menambah wawasan pengetahuan kita, agar bertambah pengetahuan kita dalam bidang Ilmu Alamiah Dasar. Semoga bermanfaat untuk kita semua.















DAFTAR PUSTAKA

Sears, F. W dan M. W. Zemansky. 1985. Fisika Untuk Universitas Jilid 1. Bandung. Bina Cipta
Lukman. C. 1995. Oxford Ensiklopedia Pelajar. Jakarta : PT. Widyadara
Nelly Wedyawati, S.Si, Buku Ajar Mata kuliah ILMU ALAMIAH DASAR. 2010
Jasin Maskoeri, 2009, “Ilmu Alamiah Dasar”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Tjasyono Bayong, 2009, “Ilmu Kebumian dan Antariksa : Alam Semesta”, Jakarta : PT : Remaja Rosdakarya.

Senin, 05 Januari 2015



KONSEP DASAR ILMU EKONOMI, ILMU POLITIK DAN
ILMU ANTROPOLOGI

A.    Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berusaha untuk mencapai keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan baik yang bersifat jasmaniah maupunyang bersifat rohaniah. Sedangkan yang dimaksud dengan kemakmuran adalah kesanggupan seseorang untuk memenuhi segala kebutuhannya secara harmonis dan seimbang baik yang bersifat jasmaniah maupunyang bersifat rohaniah.
·         Metode Ilmu Ekonomi
1.      Metode Induksi ( Empiris )
Metode induksi adalah suatu cara yang berpangkal pada sumber-sumber kejadian ekonomi, kemudian disusun secara sistematis untuk memperoleh suatu kesimpulan yang lebih umum ( dari kejadin khusus ditarik ke peristiwa yang lebih khusus )
2.      Metode Deduksi ( Abstraksi )
Metode deduksi adalah metode yang penyelidikannya berpangkal dari dalil-dalil ekonomi, kemudian disusun suatu kesimpulan yang lebih khusus ( dari peristiwa yang umum ditarik ke peristiwa yang lebih khusus )
·         Tujuan Ilmu Ekonomi
-          Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ilmu ekonomi sangat besar peranannya dalam memilih dan menentukan alternatif dri banyaknya kebutuhan yang harus dipuaskan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbats.
-          Dilihat dari definisi da masalah ekonomi, maka tujuan dari ilmu ekonomi adalah bagaimana usaha manusia agar kebutuhannya yang tidak terbatas itu dapat dipenuhi, sehingga tercapai keseimbangan baik secara jasmani dan rohani, guna mencapai kemakmuran yang diharapkan.

B.     Konsep Dasar Ilmu Politik
Sebelum mendefinisikan apa itu ilmu politik, maka perlu diketahui lebih dulu apa itu politik. Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota yang berstatus negara. Secara umum istilah politik dapat diartikan berbagai macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.
Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan psikologi, dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.
Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya Negarakertagama yang ditulis pada masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad Tanah Jawi. Sayangnya di negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup politik mulai akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh negara-negara seperti Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda dalam rangka imperialisme.
Di negara-negara benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannya adalah negara semata-mata. Bahasan mengenai negara termasuk kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata kuliah Ilmu Negara (Staatslehre). Di Inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama moral philosophy, dan bahasannya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah. Akan tetapi dengan didirikannya Ecole Libredes Sciances Politiques di Paris (1870) dan London School of Economics and Political Science (1985) , ilmu politik untuk pertama kali di negara-negara tersebut dianggap sebagai disiplin tersendiri yang patut mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi. Namun demikian, pengaruh dari ilmu hukum, filsafat dan sejarah sampai perang dunia II masih tetap terasa.
Menurut Miriam Budiardjo dalam buku ”Dasar-dasar Ilmu Politik”, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life (kehidupan yang baik).
Menurut Goodin dalam buku “A New Handbook of Political Science”, politik dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan social secara paksa. Jadi, ilmu politik dapat diartikan sebagai sifat dan sumber paksaan itu serta cara menggunakan kekuasaan social dengan paksaan tersebut.
Beberapa definisi berbeda juga diberikan oleh para ahli , misalnya:
-          Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
-          Menurut Seely dan Stephen Leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menangani pemerintahan.
-          Dilain pihak pemikir Prancis seperti Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :
-          Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
-          Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.

C.    Konsep Dasar Ilmu Antropologi
Kehidupan manusia dimasyarakat atau manusia dalam konteks sosialnya, meliputi berbagai aspek.
Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya, itu menurut E.A.hoebel. sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Dengan demikian sebutan antropologi  disini berarti antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku sosial dan atau kebudayaan.
·         Secara khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:
1.      Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;
2.      Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3.      Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia;
4.      Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh dunia;
5.      Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.
·         Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni :
1.      Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia  menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis(spesies).
2.      Antropologi Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.  Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu : arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial , bentuk-bentuk ekspresif,   dan penggunaan bahasa di mana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia
·         Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang  tersusun:
1.      Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan politik .
2.      Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
3.      Menyankut bahasa dalam antropologi budaya,.        
4.      Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi
·         Seperti  yang telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.
1.      Arkeologi
adalah cabang antropologi kebudayaan  yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.

2.      Antropologi Linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum. karena itulah manusia dapat berbicara , berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.
3.      Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun  terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.