KONSEP DASAR ILMU EKONOMI, ILMU POLITIK DAN
ILMU ANTROPOLOGI
A.
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berusaha untuk mencapai
keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan baik yang bersifat jasmaniah maupunyang bersifat
rohaniah. Sedangkan yang dimaksud dengan kemakmuran adalah kesanggupan
seseorang untuk memenuhi segala kebutuhannya secara harmonis dan seimbang baik
yang bersifat jasmaniah maupunyang bersifat rohaniah.
·
Metode
Ilmu Ekonomi
1.
Metode Induksi ( Empiris )
Metode induksi
adalah suatu cara yang berpangkal pada sumber-sumber kejadian ekonomi, kemudian
disusun secara sistematis untuk memperoleh suatu kesimpulan yang lebih umum (
dari kejadin khusus ditarik ke peristiwa yang lebih khusus )
2.
Metode Deduksi ( Abstraksi )
Metode deduksi
adalah metode yang penyelidikannya berpangkal dari dalil-dalil ekonomi,
kemudian disusun suatu kesimpulan yang lebih khusus ( dari peristiwa yang umum
ditarik ke peristiwa yang lebih khusus )
·
Tujuan
Ilmu Ekonomi
-
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ilmu ekonomi sangat besar peranannya dalam memilih dan
menentukan alternatif dri banyaknya kebutuhan yang harus dipuaskan dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbats.
-
Dilihat
dari definisi da masalah ekonomi, maka tujuan dari ilmu ekonomi adalah
bagaimana usaha manusia agar kebutuhannya yang tidak terbatas itu dapat
dipenuhi, sehingga tercapai keseimbangan baik secara jasmani dan rohani, guna
mencapai kemakmuran yang diharapkan.
B.
Konsep Dasar Ilmu Politik
Sebelum
mendefinisikan apa itu ilmu politik, maka perlu diketahui lebih dulu apa itu
politik. Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang
berarti kota yang berstatus negara. Secara umum istilah politik dapat diartikan
berbagai macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan
tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Ilmu
politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau
kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia
kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama
Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia
atau the good life.
Apabila
ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari
ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang
jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya karena baru
lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik berkembang secara
pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi,
antropologi, ekonomi, dan psikologi, dan dalam
perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.
Akan
tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu
sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan
politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia
sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu
ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
Di
Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan
kenegaraan, seperti misalnya Negarakertagama yang ditulis pada masa Majapahit
sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad Tanah Jawi. Sayangnya di
negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup politik mulai akhir abad
ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang
dibawa oleh negara-negara seperti Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda
dalam rangka imperialisme.
Di
negara-negara benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai
politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan
karena itu fokus perhatiannya adalah negara semata-mata. Bahasan mengenai
negara termasuk kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata kuliah Ilmu Negara (Staatslehre).
Di Inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama moral
philosophy, dan bahasannya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah. Akan
tetapi dengan didirikannya Ecole Libredes Sciances Politiques di Paris
(1870) dan London School of Economics and Political Science (1985) , ilmu
politik untuk pertama kali di negara-negara tersebut dianggap sebagai disiplin
tersendiri yang patut mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi. Namun
demikian, pengaruh dari ilmu hukum, filsafat dan sejarah sampai perang dunia II
masih tetap terasa.
Menurut
Miriam Budiardjo dalam buku ”Dasar-dasar Ilmu Politik”, ilmu politik adalah
ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan. Politik diartikan sebagai
usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Orang Yunani seperti Plato dan
Aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life (kehidupan yang
baik).
Menurut
Goodin dalam buku “A New Handbook of Political Science”, politik dapat
diartikan sebagai penggunaan kekuasaan social secara paksa. Jadi, ilmu politik
dapat diartikan sebagai sifat dan sumber paksaan itu serta cara menggunakan
kekuasaan social dengan paksaan tersebut.
Beberapa definisi berbeda juga
diberikan oleh para ahli , misalnya:
-
Menurut
Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
-
Menurut
Seely dan Stephen Leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam
menangani pemerintahan.
-
Dilain
pihak pemikir Prancis seperti Paul Janet menyikapi ilmu politik sebagai ilmu
yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan,
Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
Ilmu politik secara teoritis terbagi
kepada dua yaitu :
-
Valuational
artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini
terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
-
Non
valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan
satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau
norma.
C.
Konsep Dasar Ilmu Antropologi
Kehidupan
manusia dimasyarakat atau manusia dalam konteks sosialnya, meliputi berbagai
aspek.
Antropologi
adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya, itu menurut E.A.hoebel.
sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Antropologi adalah ilmu
tentang manusia. Dengan demikian sebutan antropologi disini berarti
antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan
perilaku sosial dan atau kebudayaan.
·
Secara
khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:
1.
Masalah
asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;
2.
Masalah
terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3.
Masalah
terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia;
4.
Masalah
asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh
dunia;
5.
Masah
mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku
bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.
·
Secara
makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni :
1.
Antropologi
fisik
Antropologi
fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis(spesies).
2.
Antropologi
Budaya
Antropologi
budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya
dalam masyarakat. Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi
menjadi tiga yaitu : arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial ,
bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa di mana makna
diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia
·
Saat
ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang
tersusun:
1.
Pertimbangan
politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan politik .
2.
Menyangkut
hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
3.
Menyankut
bahasa dalam antropologi budaya,.
4.
Prefensi
dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi
·
Seperti yang telah dikemukakan di atas cabang
antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi,
antropolgi linguistik, dan etnologi.
1. Arkeologi
adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
2. Antropologi
Linguistik
Ernest cassirer
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam menggunakan
simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum. karena
itulah manusia dapat berbicara , berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya
yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.
3. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.
Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.